NAMA besar tim Persib Bandung sebagai salah satu klub yang disegani di Indonesia, menjadi daya tarik bagi semua elemen masyarakat untuk melakukan apresiasi. Nama besar serta prestasi dengan tinta emas dalam sejarah sepak bola Indonesia bukti daya tarik tersebut. Salah satunya menjadi jawara Liga Indonesia I 1994-1995 silam.
Prestasi dan nama besar itu menarik salah satu tabloid sepak bola untuk meluncurkan Unofficial Book Maung Bandung Catatan Perjalanan Di Liga Indonesia. Catatan yang tertuang dalam bentuk majalah ini, diluncurkan Senin (3/5) di Cafe Persib, Jln. Sulanjana Bandung.
Menurut salah seorang penulisnya, Jalu Wisnu Wirajati, majalah yang mengupas tuntas sebuah tim sepak bola merupakan yang pertama di Indonesia. Pihaknya memilih tim Persib karena tim kebanggaan bobotoh ini sarat prestasi dan disegani tim lain di Indonesia.
“Kami menilai Persib Bandung mempunyai nilai lebih dibandingkan tim lain. Oleh sebab itu, kami memutuskan mengupas perjalanan Persib Bandung di Liga Indonesia,” ujarnya kepada wartawan saat acara peluncuran kemarin.
Keberadaan majalah ini, diharapkan akan menambah wawasan bobotoh dan pencinta Persib. Dengan demikian, bobotoh akan semakin mencintai Persib dan memberikan dukungan saat tim kebanggaannya ini bertanding.
“Majalah ini berisi data dan fakta perjalanan Persib mulai Ligina I sampai LSI musim ini,” katanya.
Dijelaskan Jalu, peluncuran majalah ini awalnya akan dilakukan bertepatan dengan hari jadi Persib yang ke-77, Maret lalu. Namun karena mengalami kendala, majalah ini baru bisa rampung April.
“Ada beberapa kendala, seperti foto di awal-awal Ligina. Beruntung kita mendapatkan bantuan dari bobotoh yang menyimpan beberapa koleksi foto Persib,” terangnya.
Dua Pemain Persib, Eka Ramdani dan Wildansyah yang datang dalam acara peluncuran tersebut, mengaku sangat senang dengan adanya majalah yang mengupas perjalan Persib di Liga Indonesia. Eka menilai majalah ini akan menambah wawasan bobotoh dan pemain Persib.
“Tidak semua bobotoh dan pemain mengetahui sejarah Persib. Majalah ini bisa menjadi panduan,” kata Eka. (B.111)**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar